7 Cara Ampuh Atasi Sakit Kepala, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan !
Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia yaitu kondisi terdapatnya rasa sakit di kepala, kadang di leher bab belakang leher atau punggung bab atas. Gangguan sakit kepala sekilas memang terlihat sebagai suatu problem yang sepele, namun kondisi ini sanggup sangat mengganggu aktivitas.
Ada banyak cara untuk mengatasi serangan sakit kepala, salah satunya dengan minum obat pereda nyeri. Namun ada pula beberapa cara alternatif yang sanggup Anda gunakan untuk mengusir penderitaan akhir sakit kepala:
1. Biofeedback
Ini yaitu suatu metode memakai sensor elektronik untuk memonitor fungsi badan menyerupai problem ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung, dan tekanan darah. Keterangan kondisi pasien biasanya akan terlihat melalui bunyi atau gambar di komputer. Studi menunjukkan, biofeedback sangat efektif untuk mengatasi migrain dan ketegangan di kepala. Sebuah analisis terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Headache mengatakan terapi perilaku, menyerupai biofeedback, lebih ekonomis biaya dibandingkan santunan resep obat.
2. Akupunktur
Dalam metode akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke bawah lapisan kulit untuk menyetel kembali anutan energi, atau qi, di dalam tubuh. Sebuah analisis oleh para andal yang dikenal sebagai Cochrane review menemukan, akupunktur sanggup membantu mencegah migrain akut dengan lebih sedikit imbas samping. Bukti juga mengatakan bahwa akupunktur sanggup membantu orang dengan sakit kepala kronis
3. Pijat
Untuk pertolongan sementara sakit kepala, Anda sanggup mencoba untuk menggosok pelipis atauleher, punggung, kepala, atau bahu. "Anda akan merasa lebih baik sementara waktu, tapi kemudian Anda harus melakukannya lagi," kata Salwa H. Hanna, MD, pemilik dan administrator medis dari Headache Clinic of Denver. Dalam sebuah penelitian kecil, penderita migren yang mendapatkansesi pijat selama enam minggu, frekuensi migrainnya cenderung berkurang dan mendapat kualitas tidur lebih baik.
4. Peregangan
Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi donasi terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini : gerakan leher (dagu ke depan, ke atas, dan ke samping kiri dan kanan); gerakan pundak (gerakan pundak ke atas, putar pundak ke depan dan belakang); dan leher isometrik (tangan menekan pada setiap sisi kepala). Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga hingga lima kali.
5. Aerobik
Latihan aerobik yang teratur, menyerupai jalan cepat, bersepeda, atau berenang, sanggup mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, berdasarkan National Pain Foundation. Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache terhadap pasien migrain yang melaksanakan senam teratur selama 12-minggu dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.
6. Meditasi
Berbagai teknik meditasi sanggup dipakai untuk memfokuskan perhatian dan menenangkan pikiran dari gangguan menyerupai nyeri kronis. Pada titik ini, ada sedikit data wacana imbas dari meditasi pada migrain. Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, yang terlibat dalam percobaan klinis mencoba memilih apakah Vipassana - teknik meditasi kuno India yang berfokus pada pikiran - sanggup mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sebuah riset kecil pada penderita migrain menemukan bahwameditasi spiritual mengurangi frekuensi sakit kepala dan toleransi nyeri yang lebih baik ketimbang meditasi sekuler dan relaksasi otot.
7. Yoga
Sebuah penelitian kecil mengenai sakit kepala melibatkan dua kelompok pasien migrain secara acak yang ditugaskan melaksanakan terapi yoga selama tiga bulan. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, akseptor yoga lebih sedikit mengalami serangan sakit kepala.
1. Biofeedback
Ini yaitu suatu metode memakai sensor elektronik untuk memonitor fungsi badan menyerupai problem ketegangan otot, suhu kulit, detak jantung, dan tekanan darah. Keterangan kondisi pasien biasanya akan terlihat melalui bunyi atau gambar di komputer. Studi menunjukkan, biofeedback sangat efektif untuk mengatasi migrain dan ketegangan di kepala. Sebuah analisis terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Headache mengatakan terapi perilaku, menyerupai biofeedback, lebih ekonomis biaya dibandingkan santunan resep obat.
2. Akupunktur
Dalam metode akupunktur, jarum tipis dimasukkan ke bawah lapisan kulit untuk menyetel kembali anutan energi, atau qi, di dalam tubuh. Sebuah analisis oleh para andal yang dikenal sebagai Cochrane review menemukan, akupunktur sanggup membantu mencegah migrain akut dengan lebih sedikit imbas samping. Bukti juga mengatakan bahwa akupunktur sanggup membantu orang dengan sakit kepala kronis
3. Pijat
Untuk pertolongan sementara sakit kepala, Anda sanggup mencoba untuk menggosok pelipis atauleher, punggung, kepala, atau bahu. "Anda akan merasa lebih baik sementara waktu, tapi kemudian Anda harus melakukannya lagi," kata Salwa H. Hanna, MD, pemilik dan administrator medis dari Headache Clinic of Denver. Dalam sebuah penelitian kecil, penderita migren yang mendapatkansesi pijat selama enam minggu, frekuensi migrainnya cenderung berkurang dan mendapat kualitas tidur lebih baik.
4. Peregangan
Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi donasi terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini : gerakan leher (dagu ke depan, ke atas, dan ke samping kiri dan kanan); gerakan pundak (gerakan pundak ke atas, putar pundak ke depan dan belakang); dan leher isometrik (tangan menekan pada setiap sisi kepala). Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga hingga lima kali.
5. Aerobik
Latihan aerobik yang teratur, menyerupai jalan cepat, bersepeda, atau berenang, sanggup mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, berdasarkan National Pain Foundation. Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache terhadap pasien migrain yang melaksanakan senam teratur selama 12-minggu dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.
6. Meditasi
Berbagai teknik meditasi sanggup dipakai untuk memfokuskan perhatian dan menenangkan pikiran dari gangguan menyerupai nyeri kronis. Pada titik ini, ada sedikit data wacana imbas dari meditasi pada migrain. Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, yang terlibat dalam percobaan klinis mencoba memilih apakah Vipassana - teknik meditasi kuno India yang berfokus pada pikiran - sanggup mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan migrain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sebuah riset kecil pada penderita migrain menemukan bahwameditasi spiritual mengurangi frekuensi sakit kepala dan toleransi nyeri yang lebih baik ketimbang meditasi sekuler dan relaksasi otot.
7. Yoga
Sebuah penelitian kecil mengenai sakit kepala melibatkan dua kelompok pasien migrain secara acak yang ditugaskan melaksanakan terapi yoga selama tiga bulan. Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, akseptor yoga lebih sedikit mengalami serangan sakit kepala.