7 Film Dokumenter Ini Kayaknya Wajib Ditonton
Menonton film tidak harus selalu mengikuti tren box office. Film dokumenter pun banyak yang menarik. Kita bahkan dapat lebih mengenal dunia ketika melihat film yang bercerita soal kehidupan nyata. Bahkan ketika film dokumenter dikemas sangat apik, bukan tak mungkin dapat meraih penghargaan bergengsi ibarat Festival Film Cannes misalnya. Seperti yang dilansir dari apakabardunia.com, Setidaknya ada 7 film dokumenter kelas dunia yang layak tonton.
1. Fahrenheit 9/11 (Michael Moore, AS, 2004)
Opini kritis perihal kebijakan ‘War on Terror’ pada masa Presiden Bush dan cara media massa memberitakannya. Film ini memenangkan Palm d’Or, penghargaan tertinggi Festival Film Cannes ke-57 (2004). Jarang sekali ada film dokumenter yang dapat memenangkan penghargaan ini.
2. Born into Brothels (Zana Briski & Ross Kauffman, AS, 2004)
Zana, perempuan fotografer Amerika, tiba ke lokalisasi pekerja seks komersial di Sonagachi, Kolkata, India. Ia mengajari mereka memotret dan menyusun film ini dari banyak belahan kehidupan sehari-hari para penghuni lokalisasi.
3. An Inconvenient Truth (Davis Guggenheim, AS, 2006)
Film dokumenter terlaris di AS ini mendokumentasikan kampanye pendidikan lingkungan oleh mantan Wapres AS, Al Gore, perihal pemanasan global.
4. March of the Penguins (Luc Jacquet, Prancis, 2005)
Pengamatan selama setahun perihal migrasi kelompok penguin di Antartika, dengan narasi para pemain drama terkenal. Film ini membuka diskusi yang luas perihal konsep keluarga di masa modern.
5. Earth (Alastair Fothergill & Mark Linfield, Inggris/Jerman/AS/Jepang , 2007)
Film ini mendokumentasikan perjalanan mengunjungi keragaman habitat binatang liar di aneka macam penjuru dunia.
6. Pertaruhan (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Indonesia, 2008)
Empat film dokumenter pendek perihal kontroversi seputar badan perempuan di Indonesia.
7. Oceans (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Perancis, 2010)
Film ini menguak misteri bawah laut. Dunia sempat dikagetkan ketika para hiu dibantai dengan kejam demi kepentingan manusia.
Opini kritis perihal kebijakan ‘War on Terror’ pada masa Presiden Bush dan cara media massa memberitakannya. Film ini memenangkan Palm d’Or, penghargaan tertinggi Festival Film Cannes ke-57 (2004). Jarang sekali ada film dokumenter yang dapat memenangkan penghargaan ini.
2. Born into Brothels (Zana Briski & Ross Kauffman, AS, 2004)
Zana, perempuan fotografer Amerika, tiba ke lokalisasi pekerja seks komersial di Sonagachi, Kolkata, India. Ia mengajari mereka memotret dan menyusun film ini dari banyak belahan kehidupan sehari-hari para penghuni lokalisasi.
3. An Inconvenient Truth (Davis Guggenheim, AS, 2006)
Film dokumenter terlaris di AS ini mendokumentasikan kampanye pendidikan lingkungan oleh mantan Wapres AS, Al Gore, perihal pemanasan global.
4. March of the Penguins (Luc Jacquet, Prancis, 2005)
Pengamatan selama setahun perihal migrasi kelompok penguin di Antartika, dengan narasi para pemain drama terkenal. Film ini membuka diskusi yang luas perihal konsep keluarga di masa modern.
5. Earth (Alastair Fothergill & Mark Linfield, Inggris/Jerman/AS/Jepang , 2007)
Film ini mendokumentasikan perjalanan mengunjungi keragaman habitat binatang liar di aneka macam penjuru dunia.
6. Pertaruhan (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Indonesia, 2008)
Empat film dokumenter pendek perihal kontroversi seputar badan perempuan di Indonesia.
7. Oceans (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Perancis, 2010)
Film ini menguak misteri bawah laut. Dunia sempat dikagetkan ketika para hiu dibantai dengan kejam demi kepentingan manusia.
